BAGI anak muda yang gemar sepeda motor, mungkin tidak asing lagi
dengan adegan balapan motor. Biasanya aksi balapan motor tersebut
dilakukan secara resmi atau liar yang digelar di jalan-jalan raya
menjelang tengah malam. Sementara jika resmi umumnya berlangsung di
tempat tertentu agar penonton dan bikers bisa aman ketika beraksi.
Satu diantara bengkel yang setiap hari didatangi penggemar motor balap
adalah Satelite Jaya Motor. Bengkel ini terletak di Jl Raya Parung
Serab/Kota Kembang Rt 03/04 Tirtajaya Depok. Bagi penggemar balapan
motor, bengkel ini memang sudah terkenal mampu membuat motor berlari
kencang dan selalu menjadi juara dalam berbagai event balap motor.
Ketenaran bengkel ini juga tidak hanya untuk wilayah Depok dan
sekitarnya tapi sudah merambah hingga ke Jakarta, Bekasi, Tangerang,
Bogor, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Riau dan Sulawesi. Bahkan karena
selalu menjadi juara dalam berbagai event balap, salah satu motornya
tune up-nya ditulis oleh media otomotif nasional.
Dari
luar, bengkel ini memang seperti bengkel sepeda motor lainnya. Bengkel
ini pun hanya menempati rumah kontrakan uang luasnya 3 x 7 meter.
Namun jika sudah masuk ke dalam ruangan maka akan banyak motor drag
race yang dipajang. Saat TNOL mengunjungi bengkel tersebut, ada sekitar
6 motor drag race yang sudah selesai di tune up.
Menurut Eko Aryanto, mekanik dan pemilik bengkel Satelite Jaya Motor,
untuk membuat motor bisa berlari kencang hingga bisa menjadi juara drag
race maka harus merubah semua ukuran standar sepeda motor menjadi
ukuran sesuai kelas drag race. Perubahan ukuran tersebut meliputi gear
ratio, noken as, saher, pen struk, system pengapian, knalpot dan
menaikan CC.
Namun
semua ukuran yang tidak standar tersebut juga harus diimbangi dengan
pemasangan atau penempatannya. Jika tidak tepat memasangnya maka jangan
harapkan motor bisa berlari kencang karena yang didapat adalah motor
malah mogot ditengah jalan. Apalagi dalam mengoprek motor tergantung
keahlian mekanik. Dalam hal ini mekanik banyak menggunakan feeling untuk
mendapat setingan yang tepat.
“Jadi semua itu tergantung memasangnya, karena harus ada pengukuran yang sempurna biar larinya bisa kencang,” kata Eko.
Berapa dana yang dibutuhkan? Eko menuturkan, diperlukan sedikitnya Rp
5-6 juta untuk bisa merubah motor standar menjadi drag race. Namun hal
tersebut juga harus dilihat kondisi mesin motornya apakah masih layak
atau tidak. Jika tidak maka anggaran yang diperlukan bisa lebih besar
lagi atau memang motor tersebut sama sekali tidak bisa dirubah menjadi
drag race.
“Kalau
dananya sekitar Rp 5 jutaan, lebih baik milih motor metik karena
bugjetnya lebih murah. Lagi pula, sekarang motor matik juga banyak yang
turun dalam ajang drag race,” paparnya.
Dengan motor metik maka penggemar motor balap tidak perlu pusing untuk
membeli gear ratio yang harganya lumayan mahal. Motor metik menjadi
drag race tinggal mengandalkan pada peningkatan stroke/langkah dan bore
up. Untuk kedua hal ini, kisaran dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3
jutaan.
Sedangkan uang yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk merubah noken as
sesuai kebutuhan, apakah untuk 201 m atau 402 m. Piranti pengapian dan
perangkat CVT juga harus dirubah untuk menyesuaikan kebutuhan rubahan.
Yang lainya tergantung pada keahlian sang mekanik memanfatkan part yang
ada.
Sementara untuk motor dua tak, biaya yang dibutuhkan lebih mahal dari
motor metik. Bahkan bisa dua kali lipat karena harga spare part motor
dua tak, lumayan mahal. Beberapa spare part yang harus dirubah dan
butuh biaya yang lumayan adalah noken as, piston, naikan Langkah/stroke,
bore up, close ratio, final gear dan pengapian.
Untuk
bisa menjuarai berbagai event balap, biasanya penggemar aksi balapan
tersebut akan mencari bengkel yang bisa membuat motor lari kencang.
Bahkan mengantri pun tidak masalah ketika harus menunggu giliran untuk
di tune up mesinnya. Yang penting motornya bisa ditangani secara
langsung oleh mekanik bengkel tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar